BANDUNG - Mantan vokalis Peterpan, Nazril Irham alias Ariel, membius para narapidana serta pegawai Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) di lapangan Lapas Sukamiskin.
Alhasil, Ariel tak sendirian melantunkan nyanyian terakhirnya di atas panggung acara penutupan Pekan Olahraga dan Seni Narapidana (Porsenap) se-Jawa Barat 2012, Kamis (26/4/2012). Rupanya, hampir semua orang berada di lapangan itu hafal benar Menghapus Jejakmu.
Beberapa warga binaan di lapas wanita Sukamiskin pun ikut menyumbangkan suara. Tanpa sungkan, kelompok kecil itu meneriakkan nama Ariel. "I love you full, Ariel," teriak seorang dari kelompok itu. Mereka mengaku menyukai lagu-lagu vokalis asal Bandung itu.
Esti, seorang dari enam warga binaan lapas wanita Sukamiskin, mengaku menggemari tembang-tembang Ariel bersama Peterpan. Namun, sejak Esti masuk tahanan dua tahun lalu, lagu-lagu anyar Ariel tak ia hafal.
Itu sebabnya, saat Ariel membawakan Dara, Esti hanya turut menyanyikan beberapa kata yang ia ingat. Namun, ucapnya, tetap ada yang menarik dari Ariel, yakni ucapannya sesaat sebelum ia melagukan Dara.
Ariel menyatakan Dara merupakan lagu yang diciptakan saat pertama kali ia menjadi warga binaan di Kebonwaru. "Lagu ini mengingatkan bahwa ketika saya berada di penjara, tak hanya saya yang menderita, tapi juga keluarga," kata Ariel sebelum memetik gitarnya.
Menurut Esti, kata-kata Ariel itu juga tertuju padanya. "Saya kangen sama Ibu," ujar perempuan asal Bogor itu. Esti mengharapkan, tahun depan menjadi masa terakhirnya menikmati udara di lapas wanita Sukamiskin.
Selain lagu Menghapus Jejakmu dan Dara, Ariel juga melantunkan lagu milik Five For Fighting, Superman. Entah serius entah sekadar melempar canda, Ariel mengaku kurang percaya diri. "Saya grogi. Sumpah!" katanya sambil berusaha tertawa.
Setelah ia selesai menyanyikan Dara, Ariel itu menyatakan hal yang sama. "Saya gemetaran," ujarnya, disambut tepuk tangan orang-orang di sekitar panggung.
Mantan wali kota Bekasi, Mochtar Mohammad, turut menyumbangan dua lagu di panggung yang sama. Mochtar menyanyikan lantunan milik D'Masiv, Rindu Setengah Mati, dan lagu milik Armada, Buka Hatimu.
Sehari sebelumnya, mantan bupati Subang, Eep Hidayat, turut menyumbangkan medali emas untuk tim bulu tangkis Lapas Sukamiskin. Tim bulu tangkis ini terdiri dari Eep Hidayat, Yanto, dan Yoso.
Pada pertandingan final yang mempertemukan tim Lapas Sukamiskin dengan Rutan Kebonwaru yang dilaksanakan pada Rabu (25/4) malam, di GOR Lapas Sukamiskin, pasangan Eep-Yanto menjadi penentu kemenangan Lapas Sukamiskin setelah dengan meyakinkan dapat meredam ambisi tim Rutan Kebonwaru Bandung dua set langsung, 21-18 dan 21-19.
"Yang mengejutkan, sebenarnya Pak Eep awalnya diragukan kemampuannya. Namun ternyata Pak Eep sangat piawai bermain bulu tangkis, bahkan lawan-lawannya yang boleh dibilang jago tak mampu menang menghadapi dia," ujar kerabat Eep, Victor, melalui ponselnya, kemarin sore.