Kamis, 06 September 2012

Rencana Besar Ariel dan NOAH

 Bulu Merah NOAH -- Jakarta - ”Sebuah kekuatan telah mempertemukan kami satu persatu, dengan cara yang tidak bisa diterka oleh siapapun. Bersama Uki, Lukman, Reza, dan David. Kami telah sampai di sebuah persimpangan dari setengah perjalanan, dan kami masih berkumpul di persimpangan itu. Kami sudah bersiap mengerjakan apa yang bisa kami lakukan di masa depan. Kami akan meneruskan perjalanan...” - Ariel
 
Kamis, 2 agustus 2012, tepat pukul 17.35, Ariel membacakan paragraf terakhir dari buku Kisah Lainnya, Catatan 2010 – 2012 seperti tertulis di atas. Selesai Ariel membacakan kalimat terakhir, di beberapa layar LCD yang terdapat di lokasi konferensi pers di halaman belakang Musica Studio’s muncul nama NOAH. Media yang hadir bertepuk tangan. Nama yang ditunggu oleh semua orang terpampang sudah.
Nama ini akan menjadi identitas diri terbaru bagi Ariel, Uki, Lukman, Reza, David sejak 2 Agustus 2012. Mereka akan mengubur dalam-dalam nama Peterpan, yang ditemukan oleh Andika, mantan pemain keyboard Peterpan, dan membawa mereka terbang menuju manisnya madu musik Indonesia berkat penjualan album-album Peterpan yang laku jutaan keping kaset dan CD.
 
NOAH it is...”, tulis Ariel di akun Twitter miliknya sesaat setelah nama NOAH diumumkan secara resmi. Ariel juga menyertakan logo NOAH dengan dominasi warna merah. Logo bulu yang tetap dipertahankan bertengger menyilang di huruf A. Logo itu dibuat oleh Herry Sutresna, atau lebih dikenal dengan Ucok Homicide. Aji, kakak Uki, adalah kawan dekat Ucok.
 
Di hadapan ratusan media massa yang hadir, mereka mengungkapkan optimisme mereka untuk kembali ke musik Indonesia. NOAH menurut Ariel bermakna nyaman. Tidak mau mengartikan ini ke arah makna Nabi Nuh beserta cerita banjir besar dengan bahtera kapal yang ada di kitab suci. ”Takut terlalu berat,” ucapnya. Uki menambahkan kalau NOAH bisa bermakna comforter, peaceful, dan long live, alias membuat nyaman, damai dan berumur panjang. ”Dan semua sifat itu mewakili kami,” ucap Uki.
 
Sehari setelah konferensi pers, single baru NOAH berjudul ”Separuh Aku” serentak disiarkan di 220 radio di seluruh Indonesia tepat pada pukul 15.08. Waktu ini dipilih karena sesuai dengan tanggal 3 dan bulan 8. ”Separuh Aku” juga langsung tersedia dalam format unduh seharga $ 0.99 di iTunes, namun di iTunes nama yang dipakai masih Ariel, Uki, Lukman, Reza, David.
 
Mereka juga menerbitkan Kisah Lainnya, buku kisah perjalanan hidup para personel saat menjalani situasi berat dari tahun 2010 sampai 2012 yang diluncurkan resmi pada 9 Agustus. Buku yang diberi judul sama dengan judul album instrumental mereka ini berisi cerita tiap personel saat Ariel ada dalam penjara. Pukulan telak yang membuat limbung Lukman, Reza, Uki, serta David bagai bulu yang tertiup angin tanpa arah. Mereka bahkan sempat goyah. Sebuah keajaiban bahwa mereka bisa berkumpul kembali di tahun 2012 ini.
 
Pukul 15.30 sebelum konferensi pers di Musica Studio’s, terlihat Lukman, Uki, Reza, serta David duduk santai di ruang tamu utama kantor label terkemuka ini. Tampak dengan muka segar mereka menunggu waktu tibanya bertemu media dan mengumumkan nama baru Peterpan. Ariel belum terlihat datang. ”Semalam Ariel nyanyi di Rolling Stone Cafe ya?” tanya Reza kepada saya. ”Nyanyi lagu apa dia?” kata Uki penasaran. Tidak berapa lama, Ariel muncul. Mengenakan kaus berwarna merah. Masih mengenakan celana panjang warna hijau tua merek Eiger, celana yang ia pakai semalam saat saya dan Ariel menghabiskan sekitar empat jam bicara banyak hal berteman bergelas-gelas bir dingin. Ariel juga masih mengenakan topi warna hitamnya. Ia terlihat memakai sepatu dengan signature namanya: ARL. ”Mau coba pakai sepatu ARL, tidak?” kata Ariel menawarkan ke David. Yang ditawari tersenyum girang. Mereka lantas menuju ke mobil Ariel mengambil sepatu signature ARL.
 
Sehari sebelum acara peresmian nama NOAH di depan media, Ariel bilang ingin mampir ke Rolling Stone Cafe. ”Saya meeting dahulu dengan tim internal Musica Studio’s, memutuskan nama baru Peterpan, setelah itu baru ke sana. Sekalian cari tempat untuk meeting nanti kita ngobrol ya,” ujarnya Rabu sore. Pukul 19.30, tiba-tiba iPhone saya berdering. Tertulis nama Ariel di layar. Dia bilang sudah berada di depan Rolling Stone Cafe.
 
Ariel duduk di pojok lantai dua Rolling Stone Cafe. Wajahnya terlihat lelah, ia memainkan dua jenis ponsel miliknya, iPhone dan BlackBerry. Pria ini datang mengenakan kaus warna putih dan celana warna hijau. Kaus putih yang ia kenakan malam itu sama persis dengan yang ia pakai saat bebas pada 23 Juli 2012 lalu. Kaus yang ia pakai juga saat konferensi pers di Bandung dan bertemu dengan Sahabat Peterpan. Bertengger di kepalanya, topi warna hitam yang menutupi sebagian wajahnya yang terlihat lelah. Sepasang sandal warna hitam dia kenakan. Sesekali dia membuka iPad yang ada di tangannya. “Lelah sekali hari ini,” ujarnya menarik nafas panjang sambil menyalakan rokok.
 
Pria ini lantas membuka sebuah file dan memperlihatkan ke saya deretan beberapa foto lama Peterpan beserta nama-nama yang didesain menempel pada foto-foto tersebut. “Bagus yang mana untuk nama band?” ujar pria yang bernama lengkap Nazril Irham ini sambil memperlihatkan ke saya. Dalam iPad itu tertulis beberapa nama. Namun yang paling banyak desainnya adalah sebuah nama bernama NOAH lengkap dengan bulu yang tetap dipertahankan. Apakah NOAH akan menjadi nama baru Peterpan? ”Sampai malam ini belum fix banget soal nama, baru besok pagi atau siang akan kami putuskan bersama-sama,” ujar Ariel.
 
Namun rupanya soal nama baru Peterpan ini Ariel dan semua personel kompak sengaja menyimpan hal itu. Menurut info dari Musica, nama sudah fix saat 1 Agustus Ariel datang sekitar pukul 17.00 ke kantor Musica seorang diri. Bahkan saat mau rilis album tahun 2010 lampau nama NOAH sudah mengemuka. ”Kami harus pintar menyimpan rahasia, bahkan istri saya tidak tahu,” ungkap Lukman saat konferensi pers.
 
Sejak manajemen mereka diambil alih oleh Musica, praktis Ariel menjadi sosok yang selalu disibukkan dengan urusan teknis dan konsep mewakili band. Contohnya, mengurus soal nama band, hak paten nama band, juga soal pakaian personel yang akan dipakai di sampul album terbaru. Saat Ariel masih di penjara, proses ini dipegang oleh Uki, termasuk deal tentang manajemen artis yang dipegang Musica. Bahkan, selesai menjalani sesi konferensi pers dan wawancara maraton dengan media pada 2 Agustus di kantor Musica Studio’s, sekitar pukul 23.00 Ariel sudah melesat lagi ke sebuah tempat di Jakarta untuk bertemu dengan orang yang akan mengerjakan sampul album terbaru NOAH. Ariel adalah sosok yang perfeksionis. Untuk urusan pernak-pernik yang berkaitan dengan band miliknya, dia mau repot-repot untuk menghabiskan waktunya. Bahkan kadang lupa istirahat.
 
Kindi Dwi, asisten pribadi Ariel, setia menemani. Beberapa kali Ariel memesan bir. Dia tampak menikmati kebebasan malam itu di Rolling Stone Cafe. Ariel mengaku belum tahu saat itu dia akan menginap di mana. “Ini pertama kali saya ke Jakarta kembali setelah bebas bersyarat dari Kebon Waru, Bandung,” katanya. Ariel datang membawa buku Kisah Lainnya, Catatan 2010- 2012. Saya meminta izin membuka buku ini karena masih terbungkus plastik. “Kamu orang pertama yang melihat buku ini di luar personel dan label,” ucap Ariel.
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar